Pernahkah Anda membayangkan uang terus mengalir ke rekening Anda, bahkan saat Anda sedang tidur? Itulah kekuatan dari passive income. Di tengah ketidakpastian ekonomi, meningkatnya biaya hidup, dan tekanan finansial yang semakin nyata, mengandalkan satu sumber penghasilan saja seringkali tidak cukup. Memiliki passive income bukan hanya tentang menambah uang, tapi juga menciptakan kebebasan. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan 5 strategi terbaik untuk menciptakan passive income yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan. Yuk, kita simak bersama!
Key Takeaways:
- Passive income atau pendapatan pasif adalah aset kekayaan yang didapatkan dari aktivitas selain bekerja secara aktif.
- Passive income adalah jenis penghasilan yang diperoleh dari sumber seperti investasi, bisnis otomatis, atau royalti. Sementara active income berasal dari aktivitas yang membutuhkan kehadiran dan usaha secara langsung, seperti gaji, upah, atau komisi.
- Beberapa manfaat utama passive income adalah: membantu mencapai keuntungan finansial dan tujuan keuangan yang jelas, menciptakan kestabilan keuangan jangka panjang, dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan.
- 5 strategi membangun passive income yang berkelanjutan adalah melalui investasi, bisnis online, produk digital, properti, dan royalti.
Apa itu Passive Income?

Dilansir dari sahabat.pegadaian.co.id (2024) Passive income atau pendapatan pasif adalah aset kekayaan yang didapatkan dari aktivitas selain bekerja secara aktif. Dalam bahasa Indonesia, passive income artinya penghasilan yang didapatkan secara pasif. Seseorang yang memiliki passive income dapat menjamin keamanan finansial ketika menemui situasi tak terduga, krisis ekonomi, maupun di usia senja.
Perbedaan Passive Income dan Active Income
Dikutip dari Investopedia (2025), Passive income mencakup penghasilan yang diperoleh dari properti sewa, kemitraan terbatas, atau usaha lainnya di mana seseorang tidak terlibat secara aktif.. Setelah aset atau sistem terbentuk, passive income tidak lagi menuntut banyak waktu dan tenaga. Artinya, Anda bisa terus mendapatkan penghasilan meskipun tidak aktif bekerja setiap hari. Selain itu, passive income memiliki potensi skalabilitas yang tinggi, karena dapat terus bertumbuh tanpa perlu tambahan waktu atau tenaga dari Anda.
Sebaliknya, penghasilan aktif berasal dari aktivitas yang membutuhkan kehadiran dan usaha secara langsung, seperti gaji, upah, atau komisi. Penghasilan ini mengharuskan Anda terus menukar waktu dengan uang, dan terbatas oleh jumlah jam kerja yang bisa Anda lakukan. Contohnya termasuk gaji karyawan, fee konsultasi, atau proyek freelance yang hanya menghasilkan uang jika Anda secara aktif mengerjakannya.
Manfaat Passive Income
Setelah memahami konsep pendapatan pasif secara umum dan perbedaannya dengan pendapatan aktif, penting untuk mengetahui berbagai manfaat memiliki passive income. Berikut beberapa manfaat memiliki passive income yang dirangkum dari navigasi.co.id (2024).
- Keuntungan finansial dan tujuan keuangan yang jelas
Salah satu manfaat utama dari pendapatan pasif adalah kemampuannya untuk membantu Anda mencapai keuntungan finansial sekaligus menetapkan tujuan keuangan yang lebih terarah. Tidak seperti penghasilan aktif yang sering kali hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, pendapatan pasif memberikan ruang finansial lebih luas untuk merencanakan masa depan.
- Stabilitas kondisi finansial
Manfaat lain dari pendapatan pasif adalah menciptakan stabilitas finansial yang lebih kuat. Dalam perjalanan menuju kebebasan finansial, kestabilan adalah fondasi utama. Tanpa kondisi keuangan yang stabil, sulit bagi seseorang untuk mengambil langkah strategis jangka panjang, baik itu dalam hal investasi, perencanaan masa depan, maupun pengambilan keputusan besar dalam hidup. Pendapatan pasif berperan penting dalam memperkuat fondasi ini. Dengan sumber pemasukan yang terus mengalir, bahkan ketika Anda tidak aktif bekerja, tekanan terhadap penghasilan utama akan berkurang.
- Mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan
Ketika kita hanya mengandalkan satu sumber pendapatan, misalnya gaji bulanan, risikonya cukup tinggi. Jika terjadi sesuatu pada pekerjaan utama, atau jika inflasi dan biaya hidup meningkat, keuangan pribadi bisa langsung terguncang. Di sinilah peran pendapatan pasif menjadi sangat penting. Dengan memiliki sumber penghasilan tambahan yang terus mengalir, Anda tidak lagi sepenuhnya bergantung pada satu pintu pemasukan. Ini menciptakan jaring pengaman finansial yang bisa sangat membantu dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Jenis-Jenis Passive Income
Sebelum mempelajari cara mendapatkan passive income, penting untuk memahami jenis-jenis passive income yang populer. Berikut beberapa kategori utama passive income yang dilansir dari dealls.com (2025).
- Passive income berbasis aset
Sesuai namanya, jenis investasi ini berasal dari kepemilikan aset yang menghasilkan pemasukan secara berkelanjutan. Contohnya termasuk penyewaan kos-kosan, apartemen, rumah kontrakan, ruko, serta investasi dalam saham dan obligasi.
- Passive income berbasis bisnis
Jenis passive income ini berasal dari kepemilikan bisnis yang dapat berjalan tanpa keterlibatan aktif setiap hari. Contohnya adalah bisnis franchise, dropshipping, dan e-commerce otomatis.
- Passive income berbasis keahlian
Keahlian, pengetahuan, dan karya yang Anda miliki juga bisa menjadi sumber passive income. Contohnya adalah royalti dari buku yang Anda tulis, kursus online, video rekaman, webinar, hingga karya seni seperti lukisan dan musik yang dijual.
5 Strategi Menciptakan Passive Income yang Berkelanjutan

Untuk membangun passive income, Anda perlu merencanakan dan memilih strategi yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan finansial Anda. Berikut adalah beberapa strategi yang dikutip dari bankraya.co.id (2022) yang bisa Anda pertimbangkan:
- Investasi
Salah satu strategi paling umum dan terbukti efektif dalam menciptakan pendapatan pasif adalah melalui investasi. Investasi memungkinkan uang yang Anda miliki bekerja untuk Anda. Ada berbagai instrumen investasi yang bisa dipilih, tergantung pada profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Misalnya, saham dapat memberikan dividen rutin dari perusahaan yang membagikan keuntungannya kepada pemegang saham. Sementara itu, obligasi menawarkan pendapatan tetap dalam bentuk kupon yang dibayarkan secara berkala. Bagi yang ingin berinvestasi secara lebih terdiversifikasi, reksa dana bisa menjadi pilihan, karena dikelola oleh manajer investasi profesional. Bahkan deposito pun, meski sederhana, tetap bisa menjadi sumber passive income melalui bunga yang diberikan oleh bank.
- Bisnis online
Selain investasi, perkembangan teknologi membuka peluang luas melalui bisnis online. Dengan sistem yang semakin otomatis dan platform digital yang makin beragam, siapa pun kini bisa membangun bisnis online yang menghasilkan pendapatan tanpa harus aktif terlibat setiap hari. Contohnya, toko online otomatis yang memanfaatkan fitur e-commerce untuk menjalankan proses penjualan secara mandiri. Anda juga bisa mencoba program afiliasi, yaitu memperoleh komisi dari mempromosikan produk orang lain di blog atau media sosial. Untuk yang tidak ingin menyimpan stok barang, dropshipping adalah model bisnis yang bisa dijalankan dengan mudah, produsen yang mengurus pengemasan dan pengiriman, sementara Anda hanya fokus pada pemasaran.
- Menjual produk digital
Strategi berikutnya adalah dengan menjual produk digital. Produk digital memiliki keunggulan karena bisa dibuat sekali dan dijual berulang kali tanpa biaya produksi tambahan. Contohnya, Anda bisa menulis dan menjual ebook di platform seperti Amazon Kindle. Atau membuat kursus online, di mana Anda membagikan pengetahuan atau keterampilan dalam bentuk video atau modul belajar yang dapat diakses kapan saja. Anda juga bisa menjual template desain, musik, atau aset digital lainnya yang banyak dibutuhkan oleh pengguna internet dari seluruh dunia.
- Bisnis properti
Bagi yang tertarik pada aset fisik, bisnis properti adalah salah satu strategi passive income yang dikenal stabil dan tahan terhadap inflasi. Anda bisa menyewakan rumah, apartemen, atau ruang usaha dan memperoleh pemasukan rutin setiap bulan.
5. Royalty
Terakhir, ada juga passive income yang berasal dari royalti, penghasilan yang diperoleh dari karya atau hak cipta yang telah Anda hasilkan. Misalnya, seorang penulis buku atau musisi akan mendapatkan royalti setiap kali karyanya dijual atau diputar. Pengembang software juga bisa memperoleh pendapatan melalui lisensi penggunaan aplikasinya. Bahkan seorang fotografer bisa menjual karyanya melalui situs stok foto dan mendapatkan penghasilan setiap kali fotonya digunakan.
Bangun Passive Income Anda Bersama Jababeka Residence!
Membangun passive income tak selalu harus rumit. Salah satu cara paling stabil dan berkelanjutan adalah melalui properti. Dengan memiliki unit di Jababeka Residence, Anda tidak hanya berinvestasi pada aset fisik, tetapi juga membuka peluang penghasilan pasif melalui penyewaan jangka panjang atau harian. Berada di kawasan strategis dengan pertumbuhan pesat, properti di Jababeka memiliki potensi nilai yang terus meningkat—cocok untuk Anda yang ingin meraih kebebasan finansial dengan langkah cerdas.
Berikut beberapa properti di Jababeka yang dapat menjadi pilihan bagi anda yang ingin mendapatkan passive income:
Jababeka Bizpark merupakan bangunan multiguna yang dapat mendukung bisnis anda. Bangunan ini dirancang fleksibel dan fungsional, cocok digunakan sebagai gudang, area penjualan, kantor, bahkan student housing, karena lokasinya yang dekat dengan President University.
Terletak di lokasi strategis, jababeka bizpark terintegrasi langsung dengan Jababeka Outlet factory Wisata industri modern pertama di Indonesia. Setelah penjualan pertamanya habis terserap dalam waktu singkat, kini jababeka bizpark membuka penjualan tahap kedua yang siap mendukung bisnis anda.
permintaan akan bangunan komersial multiguna juga terus meningkat, sementara ketersediaannya masih terbatas, terlebih konsep produk serupa belum ada di koridor timur Jakarta. Hal ini menjadikan Jababeka bizpark merupakan produk unggulan yang dapat menjadi solusi praktis untuk berbisnis, serta menawarkan potensi sewa yang tinggi terutama di kawasan timur Jakarta. Sehingga property ini sangat cocok untuk anda yang ingin mendapatkan passive income.
New Palm Town House
Berbeda dengan town house lainnya, hunian ini tidak hanya dirancang untuk menjadi rumah tinggal tetapi juga kos-kosan. Sehingga nantinya para pembeli yang ingin mencoba bisnis kos-kosan tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk renovasi.
Hunian 2 lantai ini memiliki 3 kamar tidur dengan dua kamar mandi dan sudah dilengkapi dengan carport. Untuk memastikan para penghuni mendapatkan sirkulasi udara serta pencahayaan alami yang baik hunian ini juga sudah dilengkapi dengan bukaan/ventilasi yang banyak. Menariknya lagi dibagian depan hunian ini sudah dilengkapi dengan tangga akses langsung menuju lantai dua sehingga keamanan dan privasi para penghuni kos nantinya akan tetap terjaga.
New palm town house memiliki potensi sewa yang sangat tinggi sebab property ini dikelilingi 2.000 perusahaan nasional dan multinasional serta belasan perguruan tinggi negeri. Sampai saat ini tercatat lebih dari 13.000 mahasiswa dan 730.000 pekerja di kawasan ini. Tentunya hal ini menjadi kesempatan bagus bagi anda yang tertarik mendapatkan passive income dari usaha kos-kosan.
Kunjungi Jababeka Residence untuk informasi lebih lanjut!
Baca juga: Panduan Lengkap Investasi Properti untuk Pemula di Indonesia