
KPR telah menjadi solusi populer bagi banyak orang untuk memiliki hunian impian tanpa harus membayar secara tunai dalam jumlah besar. Namun, penting bagi setiap calon debitur untuk memahami jenis-jenis KPR, persyaratan, serta langkah-langkah pengajuannya bisa terasa rumit bagi yang belum terbiasa.
Dalam panduan ini, kami akan membahas secara lengkap tentang sistem KPR rumah, mulai dari pengertiannya, berbagai jenis yang tersedia, hingga persyaratan dan cara mengajukannya. Dengan memahami informasi ini, Anda dapat memilih skema KPR yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda.
Key Takeaways:
- KPR telah menjadi solusi populer bagi banyak orang untuk memiliki hunian impian tanpa harus membayar secara tunai dalam jumlah besar.
- Dengan KPR, Anda cukup membayar uang muka atau down payment (DP) sebagai bagian dari persyaratan awal, sedangkan sisanya dapat dicicil dalam periode waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dengan pihak bank.
- Dalam praktiknya, KPR berfungsi sebagai pinjaman dari bank atau lembaga keuangan kepada nasabah untuk membeli rumah.
Pengertian KPR
Mengutip dari CIMB Niaga, salah satu bank terbesar di Indonesia, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi pembiayaan yang memungkinkan Anda membeli rumah tanpa harus membayar seluruh harga properti secara tunai di awal (CIMB Niaga, n.d.).
Dengan KPR, Anda cukup membayar uang muka atau down payment (DP) sebagai bagian dari persyaratan awal, sedangkan sisanya dapat dicicil dalam periode waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dengan pihak bank. Skema ini sangat membantu, terutama bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian sendiri tetapi belum memiliki dana yang cukup untuk membayar secara langsung.
Dalam praktiknya, KPR berfungsi sebagai pinjaman dari bank atau lembaga keuangan kepada nasabah untuk membeli rumah. Nasabah kemudian membayar kembali pinjaman tersebut dalam bentuk cicilan bulanan yang terdiri atas pokok pinjaman dan bunga. Besaran bunga serta tenor atau jangka waktu cicilan bervariasi, tergantung pada kebijakan bank dan kemampuan finansial pemohon. Biasanya, tenor KPR bisa berkisar antara 5 hingga 30 tahun, sehingga memungkinkan calon pemilik rumah untuk menyesuaikan besaran cicilan dengan kemampuan keuangan mereka.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, mayoritas masyarakat memilih KPR sebagai metode pembiayaan rumah dibandingkan skema cicilan langsung ke pengembang atau pembayaran tunai. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas tenor KPR yang bisa lebih panjang, sehingga cicilan per bulan menjadi lebih ringan dibandingkan dengan cicilan langsung ke pengembang yang umumnya memiliki batas tenor maksimal 5 tahun.
Baca Juga: Panduan Mengatur Cicilan KPR: Perhitungan dan Perencanaan
Jenis KPR
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda. Setiap jenis KPR memiliki keunggulan dan persyaratan yang berbeda, sehingga penting untuk memahami pilihan yang tersedia sebelum mengajukan pinjaman.
Melansir dari AESIA, Aplikasi Evaluasi Sistem Informasi dan Aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berikut adalah beberapa jenis KPR yang umum ditawarkan di Indonesia (AESIA Kemenkeu, 2024):
1. KPR Bersubsidi
Jenis KPR ini merupakan program pemerintah yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Keuntungan utama dari KPR Bersubsidi adalah suku bunga tetap sebesar 5% sepanjang tenor pinjaman hingga 20 tahun serta cicilan yang lebih ringan dibandingkan KPR biasa.
Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi uang muka sebesar Rp4.000.000, sehingga calon pembeli tidak perlu menyiapkan dana besar di awal. Namun, karena program ini memiliki ketentuan khusus, hanya masyarakat yang memenuhi syarat yang bisa mengaksesnya, seperti memiliki penghasilan di bawah batas yang telah ditentukan dan membeli rumah dengan spesifikasi tertentu.
2. KPR Non-Subsidi
Berbeda dengan KPR Bersubsidi, KPR Non-Subsidi dapat diajukan oleh siapa saja tanpa batasan penghasilan atau ketentuan khusus lainnya. Seluruh kebijakan, termasuk besaran kredit, suku bunga, dan tenor pinjaman, ditentukan oleh bank penyedia.
Karena tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, suku bunga KPR Non-Subsidi lebih bervariasi dan bisa berubah mengikuti kebijakan perbankan. Selain itu, jika terjadi keterlambatan pembayaran cicilan, denda yang dikenakan biasanya lebih tinggi dibandingkan KPR Bersubsidi.
3. KPR Syariah
Bagi Anda yang ingin membeli rumah tanpa terikat sistem bunga, KPR Syariah bisa menjadi pilihan. Jenis KPR ini menerapkan prinsip syariah, di mana transaksi dilakukan berdasarkan akad yang sesuai dengan hukum Islam, seperti Murabahah (jual beli), Musyarakah Mutanaqisah (kemitraan kepemilikan bertahap), dan Istishna (pembiayaan pembangunan rumah).
Dengan sistem ini, bank dan nasabah terhindar dari unsur riba, serta proses pembiayaannya lebih transparan. Selain itu, KPR Syariah biasanya menawarkan cicilan tetap tanpa perubahan suku bunga, sehingga lebih stabil bagi perencanaan keuangan Anda.
4. KPR Take Over
Jika Anda sudah memiliki KPR di satu bank tetapi merasa suku bunga atau ketentuan cicilannya kurang menguntungkan, Anda bisa menggunakan KPR Take Over. Jenis KPR ini memungkinkan Anda memindahkan kredit dari satu bank ke bank lain yang menawarkan kondisi lebih baik, seperti suku bunga lebih rendah atau tenor yang lebih panjang.
Sebelum mengajukan KPR Take Over, pastikan untuk memahami biaya tambahan yang mungkin dikenakan, seperti biaya administrasi atau penalti dari bank asal.
5. KPR Renovasi
Tidak hanya untuk membeli rumah, KPR juga bisa digunakan untuk merenovasi hunian yang sudah ada. Jika Anda ingin memperbaiki atau memperluas rumah tetapi tidak memiliki dana cukup, KPR Renovasi bisa menjadi solusi.
Bank akan memberikan pinjaman berdasarkan nilai properti yang ada, dan dana tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan renovasi, seperti perbaikan struktur, perluasan bangunan, atau penambahan fasilitas rumah.
6. KPR Pembelian Tanah
Bagi Anda yang berencana membangun rumah dari nol, KPR jenis ini bisa membantu dalam proses pembelian tanah. Dengan KPR Pembelian Tanah, Anda bisa mengangsur biaya pembelian lahan secara bertahap. Namun, tidak semua bank menyediakan fasilitas ini, dan biasanya ada ketentuan tambahan mengenai pemanfaatan tanah tersebut dalam jangka waktu tertentu.
7. KPR Apartemen
Selain rumah tapak, KPR juga dapat digunakan untuk membeli apartemen. Dengan harga apartemen yang terus meningkat, KPR Apartemen memungkinkan Anda memiliki hunian vertikal dengan sistem cicilan. Bank akan menilai properti yang akan dibeli dan menentukan besaran kredit yang dapat diberikan, dengan tenor yang serupa dengan KPR rumah tapak.
Syarat Pengajuan KPR
Ketika Anda berencana untuk membeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), penting untuk memahami bahwa terdapat dua jenis KPR yang umum ditawarkan, yaitu KPR subsidi dan KPR nonsubsidi. Berikut adalah syarat pengajuan untuk kedua jenis KPR tersebut.
Persyaratan KPR Subsidi
Bagi Anda yang ingin mengajukan KPR subsidi, ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi agar dapat menikmati manfaat dari program ini. Berikut adalah beberapa persyaratan utama:
- Kewarganegaraan dan Domisili
- Pemohon harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
- Usia dan Status Perkawinan
- Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
- Usia maksimal saat kredit lunas adalah 60 tahun untuk karyawan dan 65 tahun untuk tenaga profesional.
- Penghasilan dan Pekerjaan
- Memiliki pekerjaan atau usaha yang telah berjalan minimal 1 tahun.
- Penghasilan tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan, yaitu maksimal Rp4 juta untuk rumah tapak dan Rp7 juta untuk rumah susun.
- Belum pernah menerima subsidi perumahan dari pemerintah sebelumnya.
- Dokumen Pendukung
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan bukti pembayaran Pajak Penghasilan (PPH).
- Surat keterangan penghasilan atau slip gaji.
Persyaratan ini ditetapkan agar program KPR subsidi tepat sasaran, yaitu membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah yang layak.
Persyaratan KPR Nonsubsidi
Berbeda dengan KPR subsidi yang memiliki batasan penghasilan, KPR nonsubsidi tersedia untuk masyarakat umum, baik individu maupun badan usaha. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengajukan KPR nonsubsidi:
- Kewarganegaraan dan Usia
- Pemohon harus merupakan WNI yang berdomisili di Indonesia.
- Usia minimal 18 tahun atau telah menikah.
- Usia maksimal saat kredit lunas adalah 55 tahun untuk karyawan dan 65 tahun untuk pengusaha atau tenaga profesional.
- Status Pekerjaan dan Penghasilan
- Pemohon dapat berstatus karyawan, pengusaha, atau tenaga profesional.
- Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun untuk karyawan, atau minimal 2 tahun di bidang yang sama untuk pengusaha dan tenaga profesional.
- Dokumen Pendukung
- Fotokopi KTP pemohon dan pasangan (jika ada).
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan bukti status pernikahan (surat nikah/cerai).
- NPWP pribadi dan dokumen pendukung lainnya, seperti rekening koran, slip gaji, atau surat rekomendasi dari perusahaan.
- Jika pemohon adalah pengusaha, tambahan dokumen seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), akta pendirian perusahaan, dan laporan keuangan mungkin diperlukan.
Panduan Mengajukan KPR
Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memerlukan persiapan yang matang agar prosesnya berjalan lancar. Mengutip dari Sahabat Pegadaian, program kemitraan dari PT Pegadaian, berikut adalah tahapan yang perlu Anda lakukan (Sahabat Pegadaian, 2024):
1. Menentukan Properti yang Akan Dibeli
Langkah pertama adalah memilih rumah atau properti yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Pastikan untuk melakukan survei lokasi dan membandingkan beberapa pilihan sebelum memutuskan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan pihak bank atau agen properti untuk mengetahui apakah rumah tersebut memenuhi syarat pembelian dengan KPR.
2. Mengecek Spesifikasi dan Ketentuan Rumah
Setelah menentukan pilihan, periksa detail rumah, termasuk harga, sistem pembayaran, uang muka, dan biaya tambahan lainnya. Jangan lupa untuk meninjau fasilitas yang tersedia di sekitar lokasi, seperti akses transportasi, pusat perbelanjaan, atau fasilitas kesehatan, agar sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.
3. Melakukan Pembayaran Uang Booking
Sebelum proses pengajuan KPR dimulai, biasanya Anda diminta untuk membayar uang booking sebagai tanda pemesanan rumah. Jumlah dan ketentuannya bisa berbeda-beda tergantung pada pengembang properti, jadi pastikan untuk memahami syarat dan kebijakan yang berlaku. Pembayaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa rumah yang Anda pilih tidak dialihkan kepada pembeli lain selama proses KPR berlangsung.
4. Mengajukan Permohonan KPR ke Bank
Setelah mengamankan rumah yang diinginkan, Anda bisa mulai mengajukan permohonan KPR ke bank pilihan. Pastikan Anda telah menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP, slip gaji, rekening koran, NPWP, serta dokumen lain yang mungkin diminta bank. Kelengkapan dokumen akan mempercepat proses pengajuan dan mengurangi kemungkinan kendala administratif.
5. Proses Evaluasi oleh Bank
Setelah permohonan diajukan, pihak bank akan melakukan analisis kelayakan kredit. Mereka akan mengevaluasi kondisi keuangan, histori kredit, serta kemampuan Anda dalam membayar cicilan. Jika bank menyetujui pengajuan Anda, maka Surat Persetujuan Kredit (SPK) akan diterbitkan, yang mencakup rincian pinjaman, tenor, suku bunga, serta ketentuan lainnya.
6. Penandatanganan Akta Kredit
Tahap terakhir adalah penandatanganan perjanjian kredit dengan pihak bank. Proses ini biasanya dilakukan di hadapan notaris dan disaksikan oleh pihak terkait. Setelah dokumen resmi ditandatangani, Anda resmi menjadi pemilik rumah dengan skema pembiayaan KPR sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Kesimpulan
Memiliki rumah impian bukan lagi sekadar imajinasi berkat adanya sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan memahami jenis-jenis KPR, syarat pengajuan, serta tahapan prosesnya, Anda dapat menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial. Baik melalui KPR subsidi, KPR non subsidi, maupun skema berbasis syariah, setiap opsi menawarkan kemudahan bagi Anda yang ingin memiliki hunian sendiri dengan metode pembayaran yang lebih fleksibel. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan setiap aspek secara cermat agar keputusan yang diambil benar-benar menguntungkan dalam jangka panjang.
Jika Anda mencari hunian strategis dengan akses mudah dan fasilitas lengkap, Jababeka Residence adalah pilihan ideal. Terletak di lokasi premium dekat pusat ekonomi Jakarta Timur, kawasan ini menawarkan akses yang nyaman ke tol, transportasi umum, serta kawasan industri strategis.
Selain itu, Jababeka Residence dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari pusat bisnis, pendidikan, kesehatan, hingga hiburan, yang menjadikannya lingkungan hunian yang nyaman dan bernilai investasi tinggi. Berbagai pilihan rumah dan apartemen tersedia sesuai dengan kebutuhan Anda, ditambah dengan kerja sama bersama bank mitra yang menawarkan skema cicilan ringan serta promo KPR spesial.
Berikut beberapa pilihan hunian yang dapat kamu pilih di Jababeka:
Wimbledon
Terletak di Mega Cluster Sport City, Wimbledon adalah hunian yang dirancang dengan konsep gaya hidup sehat. Hunian ini merupakan hasil kolaborasi antara Jababeka Residence dan Mitsui Fudosan Asia pengembang dari Jepang, setiap unitnya dilengkapi dengan tiga kamar tidur. Lokasi ini berdekatan dengan berbagai fasilitas penunjang seperti pusat kesehatan, sekolah, pusat perbelanjaan, serta sarana olahraga, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mengutamakan kesehatan dan kenyamanan dalam hunian.
IBUKI
IBUKI merupakan salah satu cluster terbaru yang dirilis oleh Jababeka Residence & Mitsui Fudosan Asia di kawasan Mega Cluster Sport City yang memiliki luas lebih dari 34 Ha.Ibuki menghadirkan hunian kompak dengan sentuhan arsitektur tropis modern dan gaya bangunan Jepang Modern. Memiliki layout ruang terbuka dengan konsep Open Space dengan bukaan jendela yang berfungsi untuk menghadirkan kesegaran dan kenyamanan bagi penghuni rumah. Hunian ini cocok untuk keluarga baru, millennials dan first home buyer.
Klaster Wimbledon dan IBUKI menawarkan cicilan ringan mulai dari 2 juta rupiah.
Untuk sistem KPR Jababeka Residence juga telah bekerja sama dengan bank ternama seperti BCA, CIMB Niaga, BTN, Nobu Bank, UOB, Danamon, Permata Bank, dan masih banyak lainnya.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Jababeka? Kunjungi link ini untuk informasi lebih lanjut!