Untuk informasi lebih lanjut, bisa follow official instagram @jababekaresidence dan temukan informasi lainnya.
Jababeka Residence selalu menghadirkan nuansa baru dalam hiburan kawasan serta memberikan berbagai peluang dalam berbisnis dengan berbagai market yang variatif
Pastikan Anda menjadi salah satu yang memiliki property di kawasan Jababeka Residence sebuah kawasan super lengkap di koridor Timur Jakarta
Bekasi, 8 September 2022 – Aksi nyata PT Jababeka Tbk untuk mewujudkan kawasan Silicon Valley di Indonesia tak henti digulirkan, dimulai dengan berbagai kemitraan strategis yang menggandeng pemerintah hingga mitra internasional serta diluncurkannya CORE sebagai kawasan komersial pertama di Correctio. Tepat pada 8 September 2022, kawasan Silicon Valley ini resmi diluncurkan dengan tajuk ‘The Grand Launching of Correctio’ yang diadakan di President University Convention Center, Bekasi, Jawa Barat.
Peresmian ini dibuka oleh sejumlah tokoh diantaranya Menteri Perindustrian Republik Indonesia Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita yang diwakilkan oleh Andi Rizaldi, ST, MM selaku Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Gubernur Jawa Barat Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D, Penjabat Bekasi Dr H. Dani Ramdan, MT, Managing Director Jababeka Residence Marcus Lee serta tak tertinggal Director PT. Jababeka Tbk Sutedja Sidarta Darmono.
Sejak tahun 1940, kawasan Silicon Valley di Amerika Serikat berkembang sebagai pusat teknologi melalui infus lulusan universitas ternama yang didorong untuk menjadi wirausaha. Mengutip kata Paul Graham, nilai esensi dari Silicon Valley adalah komunitasnya, “Jika Anda bisa memindahkan 10.000 orang yang tepat dari Silicon Valley ke Buffalo, maka Buffalo akan menjadi Silicon Valley”, ujarnya. Hal ini sejalan dengan visi PT Jababeka Tbk untuk mewujudkan Correctio. “Ini bukan hanya soal mewujudkan satu kawasan, tetapi apa yang dapat ditawarkan ke komunitas. Correctio memiliki ekosistem yang mumpuni berbasis 4.0, menyediakan akses bagi Start-up dan Industri kepada lembaga riset, venture capital, pemerintah, penyedia solusi teknologi dan solusi manufaktur yang tergabung di satu kawasan.”, ucap Sutedja Sidarta Darmono.
Turut membuka Grand Launching Correctio, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat menyampaikan “Di tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi adidaya. Jawa Barat dengan potensi yang luar biasa diwakilkan oleh Jababeka khususnya, siap dengan infrastruktur, sumber daya manusia, dan ekonomi untuk membangun pembangunan yang inovatif dan berkelas dunia”.
Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil tersebut juga menekankan pentingnya kolaborasi, sejalan dengan visi Correctio yang akan menggabungkan ekosistem start-up, akademia, bisnis, dan pemerintah pada kawasan ini.
Penjabat Bupati Bekasi Dr H. Dani Ramdan, MT dalam sambutannya juga memberi dukungan bagi anak bangsa untuk terus berinovasi dalam mewujudkan Correctio “Milenial dan Gen Z harus punya mimpi besar untuk memajukan Indonesia. Harus memiliki semangat kreativitas untuk menciptakan inovasi untuk industri 4.0. Harus berani membuat gebrakan baru untuk menciptakan start-up yang bergerak dibidang tech engineering. Memberikan ide-ide efisiensi dari produksi yang kita ciptakan di Indonesia.”, sambutnya.
Dalam kesempatan ini, Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Perindustrian Andi Rizaldi, ST, MM menyampaikan “Saya mengapresiasi upaya Jababeka dalam mewujudkan Correctio yang hari ini diresmikan. Saya ucapkan selamat atas kerja sama ini, semoga dengan adanya Correctio dapat memotivasi start-up dan industri di Indonesia untuk terus berkembang menuju Industry 4.0”
3 Pillars of Correctio
Tiga pilar Correctio diantaranya Society 5.0., Industry 4.0., dan TOD (Transit Oriented Development). Start-up dan industri di Correctio akan lahir dari lulusan President University atau universitas ternama lainnya melalui program Hackathon, hasil kerja sama antara Jababeka dan BISA AI. Program ini akan menjadi magnet bagi start-up untuk berkembang di Correctio atas potensi pendanaan dan fasilitas lainnya yang dibangun Jababeka bersama para mitra strategis. Keberlangsungan start-up di Correctio dipercaya akan terus bertahan karena produk atau layanannya berpotensi digunakan oleh 2000 industri dari 30 negara yang menempati kawasan Jababeka.
Direktur PT. Jababeka Tbk Sutedja Sidarta Darmono kemudian menyampaikan beberapa fasilitas yang akan dikembangkan di Correctio dalam waktu mendatang, “Di kawasan ini akan dikembangkan sejumlah fasilitas kelas dunia yang siap mendukung perkembangan Industry 4.0 dan Society 5.0 seperti pengembangan district cooling system, pengaplikasian solar panel, urban farming, Fabrication Lab, data center, smart command center, dan masih banyak lagi serta tak tertinggal pengembangan kota berbasis TOD untuk mempermudah aksesibilitasnya.”
Correctio yang berlokasi di Cikarang, membawa potensi besar karena bertepatan dengan aglomerasi kawasan industri terbesar di Asia, kawasan yang telah memicu bertumbuhnya perekonomian tanah air. Area ini juga telah dilengkapi dengan desain tata kota berbasis TOD yang dapat dijangkau LRT, MRT, kereta cepat, damri dan jalan raya yang menunjang kemudahan akses komunitas bagi transportasi publik, pejalanan kaki, dan pesepeda.
Melalui kemitraan yang sebelumnya telah terjalin dengan BRIN, Indogen, BISA AI, Telkomsel, Mitsubishi Heavy Industries (MHI), Auk Industries, Gamatechno, Arcstone, Sembcorp, dan PIDI Kemenperin, Jababeka telah membuka akses bagi start-up dan industri untuk terus berkembang dan menghasilkan inovasi serta solusi berbasis teknologi di Correctio. Implikasi nyata dari salah satu kerja sama tersebut adalah Indogen sebagai Venture Capital yang berhasil memfasilitasi Jababeka Grup untuk menyuntikkan dananya ke Shipper, yang saat ini sudah termasuk dalam kategori Start-up centaur alias calon unicorn.
Correctio juga menyediakan ruang khusus bagi Start-up di Fabrication Lab (FabLab) Jababeka, dimana Start-up dapat berkreasi untuk melahirkan solusi mutakhir melalui berbagai fasilitas baik itu mesin, robot, atau AI yang disediakan. Hal ini tak cukup tanpa keterlibatan langsung mitra penelitan, oleh karenanya BRIN hadir sebagai lembaga yang mendukung kebutuhan riset Start-up di kawasan ini. Acara Grand Launching ini juga menjadi momentum pembukaan FabLab Correctio yang telah resmi menjadi satelit dari PIDI 4.0 Kemenperin.
Dalam mewujudkan Industry 4.0. dan Society 5,0, Jababeka bersama para mitra seperti Telkomsel akan mengakselerasi pertumbuhan start-up dengan network 5G, fasilitas IoT (Internet of Things), smart building system, dan jaringan telekomunikasi fiber optik. Selain itu, telah tersedia infrastruktur industri pendukung lainnya seperti Cikarang Dry Port, Bekasi Power dan Cikarang Listrindo, Jababeka Industrial Estate, serta Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi (ICTel). Hal ini merupakan aksi nyata Jababeka dalam mewujudkan proyek kawasan Correctio sebagai pusat inovasi bisnis berbasis teknologi terbesar.
Correctio juga erat kaitannya dengan smart city yang mendukung perkembangan Society 5.0 di Jababeka, yang tak hanya pada aspek industrial seperti adanya sistem pendingin listrik hemat energi, panel surya energi terbarukan, green environment urban farming, dan pusat komando yang cerdas dan aman, namun juga pada aspek sosial yang akan disertai dengan fasilitas pintar dan beragam aktivitas seperti teater, food pop ups, fasilitas kesehatan dan kebugaran.
Salah satu rangkaian pada Grand Launching Correctio adalah talkshow Creating New Silicon Valley in Indonesia yang menghadirkan beberapa narasumber yaitu Prof. Chairy selaku Rektor dari President University, Tirta Wisnu Permana selaku Director dari PIDI 4.0, Shinji Kobayashi selaku President Director dari Mitsubishi Heavy Industries, Jen Tan selaku President Director dari Sembcorp Energy Indonesia, Anindia Rahmawati selaku Manager Enterprise Solutions – Manufacturing, Logistics and Transportation dari Telkomsel, dan Sofian Sibarani selaku Founder URBAN+.
Talkshow ini dimoderatori oleh Agung Wicaksono selaku Managing Director Jababeka Infrastruktur. Telah dibahas bagaimana setiap institusi tersebut memainkan peranan esensial sebagai cikal bakal diwujudkannya Industry 4.0, Society 5.0 dan TOD di Jababeka yang dinilai menjadi kawasan yang sempurna bagi terciptanya Silicon Valley di Indonesia.
Diresmikannya Correctio patut dimaknai sebagai peluang emas untuk membuat perekonomian tanah air semakin maju. Seluruh ekosistem Correctio akan mendukung bangkitnya perekonomian tanah air berbasis teknologi berkelanjutan yang komunitasnya dapat unggul dalam ekosistem yang kian kompetitif di masa mendatang.
PT Jababeka Tbk sedang ingin menjadikan Kota Jababeka- Cikarang menjadi kota mandiri berkonsep Transit Oriented Development (TOD) melalui Trans-Jababeka. Trans-Jababeka sendiri adalah layanan transportasi massal terintegrasi yang melayani pergerakan masyarakat di Jababeka-Cikarang, baik di dalam kawasan maupun antar kawasan dari Kabupaten Bekasi hingga menyentuh ibukota DKI Jakarta dan wilayah aglomerasi Jabodetabek dan sekitarnya.
Saat ini TOD City Jababeka terus berkembang pesat. Hal itu setelah adanya penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama dan Nota Kesepahaman tentang pengembangan moda transportasi umum di Kawasan Kota Jababeka-Cikarang antara “Trans Jababeka” dengan dengan empat (4) provider angkutan bus terkembuka, yaitu Sinar Jaya, Perum PPD, Perum DAMRI dan Swoop, di Hollywood Junction Jababeka- Kota Jababeka, Selasa (06/09/2022).
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Agung Wicaksono selaku Managing Director PT Jababeka Infrastruktur dengan Dadan Rudiansyah selaku Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha DAMRI, Bambang Suryo Susakti selaku Direktur Operasional dan Pemasaran Perum PPD, Brigjen.Pol(P). Dr.Drs. Muh. Elia WM. S.H.,M.M.,Adv. selaku Direktur Sumber Daya Manusia Sinar Jaya. Sementara penandatanganan MoU dilakukan oleh Agung Wicaksono dengan Michael Geric selaku Co-Founder Swoop terkait peningkatan aksesibilitas ke Kota Jababeka.
“Objektif kerja sama ini ialah untuk menciptakan suatu sistem transportasi publik terintegrasi di kawasan Kota Jababeka Cikarang. Di mana menghadirkan transportasi publik untuk menghubungkan seluruh kawasan Kota Jababeka dengan kota-kota besar di sekitarnya dan transportasi antar moda transportasi umum lainnya (commuter bus, airport, stasiun KRL dan Kereta Api Cepat). Kami mengucapkan terima kasih kepada para operator yang telah mau berkolaborasi dalam mengoptimalkan angkutan massal yang ada di Kota Jababeka Cikarang ini,” terang Suteja S. Darmono Direktur Utama PT. Grahabuana Cikarang selaku pengembang dan pengelola Kota Jababeka Cikarang, dalam sambutannya.
Melalui terjalinnya empat kerja sama ini, maka akan hadir Bus DAMRI dengan rute Kawasan Jababeka dengan Bandara Soekarno-Hatta yang beroperasi setiap hari (sesuai jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan); Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dari Sinar Jaya yang beroperasi setiap hari (Senin hingga Minggu) ke Jawa Tengah; akan hadir juga Bus dari PERUM PPD dengan rute Kota Jababeka ke wilayah Jakart yang beroperasi setiap hari; dan akan hadir Bus Swoop untuk meningkatkan aksesibilitas ke Kota Jababeka.
Saat ini sendiri TOD City Jababeka sudah eksis dengan hadirnya sejumlah transportasi publik. Mulai dari layanan Jabodetabek Residence Connexion dengan rute Hollywood Junction ke Blok M-Jakarta, Jabodetabek Airport Connexion, Bus AKDP hingga layanan Shuttle Bus DAMRI dengan rute dari Hollywood Junction ke Stasiun Cikarang.
“Sebenarnya beberapa operator bus yang melakukan tanda tangan kerja sama sudah juga beroperasi, dan ditambah operator bus lain dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dan MoU ini, tentu akan makin mempermudah masyarakat maupun pekerja melakukan mobilitas dari dan ke Kota Jababeka,” terang Suteja.
Tanggapan Pj Bupati Bekasi
Menanggapi hal tersebut, Dani Ramdan selaku Pj Bupati Bekasi memberikan apresiasi kepada Jababeka dan operator bus yang telah mau bersinergi. Menurutnya, kolaborasi tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Bekasi, khusus yang tinggal maupun bekerja di Kota Jababeka.
“Saya hadir secara pribadi di sini, memberikan dukungan, dan sekaligus hadir dari kementerian perhubungan untuk saya mintakan dukungannya agar Pemerintah Pusat memberikan fasilitas pelayanan umum bus umum seperti di kota-kota lain, yaitu buy the service di mana dibayar pemerintah berdasarkan layanan yang diberikan, khususnya untuk angkutan luar kawasan industri ke kawasan industri. Sehingga mengurangi timbulan lalu lintas akibat penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi – baik roda dua maupun roda empat – yang saat ini jumlahnya sangat besar dan menimbulkan kemacetan,” terang Dani Ramdan.
Hal senada juga disampaikan oleh Tatan Rustandi, ATD, M.Sc selaku Direktur Angkutan BPTJ Kementerian Perhubungan. Ia menuturkan bahwa pihak kemenhub akan mendukung dengan memberikan fasilitas pelayanan bus umum buy the service dan Tatan optimis hadirnya bus umum buy the service dan sejumlah operator bus di Shuttle Bus Hollywood Junction nanti bukan hanya akan membantu memudahkan mobilitas masyarakat yang tinggal maupun bekerja di Kawasan Jababeka saja. Tapi, juga membuat masyarakat kembali memakai angkutan umum dikondisi saat ini tak sedikit masyarakat yang memakai transportasi pribadi, baik motor maupun mobil.
Perkuat TOD City Jababeka
Sementara itu, Agung Wicaksono selaku Managing Director PT Jababeka Infrastruktur, menambahkan, bahwa hadirnya sistem transportasi terintegrasi telah menjadi kebutuhan kawasan Kota Jababeka karena Kota Jababeka saat ini memiliki satu juta jiwa pekerja dan 1.2 jiwa populasi. Di mana arus masyarakat maupun karyawan menuju Kota Jababeka- Cikarang saat jam produktif relatif tinggi, yakni 2 juta orang.
Oleh karenanya, aku Agung, dengan terwujudnya kerja sama pada hari ini, diharapkan bisa memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi warga yang tinggal di Kota Jababeka maupun karyawan yang bekerja di Kota Jababeka. Selain itu, memperkuat TOD City Jababeka yang telah eksis saat ini sekaligus akan jadi penopang kawasan The Next Silicon Valley Jababeka yang akan di-launching hari Kamis (9/9) ini, yaitu Correctio.
“Tahun 2020 saya meninggalkan TransJakarta dan di 2021 bergabung dengan Jababeka, tidak menyangka bahwa di 2022 ini kemudian bisa lahir ‘Trans-Jababeka’. Karena seperti yang sudah berjalan di Jakarta, Jababeka sebagai bagian dari Bekasi Raya perlu memiliki angkutan publik terintegrasi untuk melayani warganya,” terang Agung. Adapun dalam acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran pemerintah Kabupaten Bekasi maupun menejeman Jababeka, yaitu R. Yana Suyatna selaku Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Drs. Dedy Supriyadi, MM selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, dan Tjahjadi Rahardja selaku Wakil Direktur Utama PT Jababeka Tbk.
Jakarta, 21 Juli 2022 – Pada semester II 2022, PT Jababeka.Tbk akan meluncurkan proyek Jababeka Silicon Valley, suatu pengembangan kawasan pusat inovasi dan bisnis modern terpadu berbasis teknologi terbesar dan diyakini sebagai “The Next Silicon Valley” di Indonesia. Salah satu objektifnya adalah untuk mengakselerasi pertumbuhan Startup yang memberikan dampak terhadap perkembangan industry 4.0 dan society 5.0 di tanah air.
Mendorong kesuksesan program tersebut, PT Jababeka.Tbk secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang menggandeng BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), BISA AI (PT Bisa Artifisial Indonesia) dan Indogen Capital. Penandatanganan MoU dilakukan pada Kamis, 21 Juli 2022, bertempat di Menara Batavia, Jakarta Pusat. Pengesahan kerjasama ini dibuka oleh Tjahjadi Rahardja selaku Direktur utama Jababeka Infrastruktur dan dihadiri oleh Agung Wicaksono selaku Direktur Jababeka Infrastruktur, R. Hendrian M.Sc selaku Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional, M. Octaviano Pratama selaku Direktur Utama PT Bisa Artifisial Indonesia dan Chandra Firmanto selaku Managing Partner Indogen Capital.
Dalam sambutannya, Tjahjadi menyatakan “Untuk mewujudkan Indonesia 4.0., PT Jababeka.Tbk berkomitmen untuk menciptakan lingkungan serta ekosistem yang mendukung, agar seluruh stakeholders dapat memanfaatkan teknologi dengan berkelanjutan dan efisien. Dalam hal ini, keterlibatan BRIN, Indogen Capital, dan BISA AI menjadi langkah strategis untuk memfasilitasi pelaku industri agar tergabung dalam lingkungan yang tak hanya tech-savvy, namun juga kreatif dan kolaboratif”, ujarnya.
Sementara itu, Agung Wicaksono selaku Direktur Jababeka Infrastruktur mengungkap kerjasama ini dilaksanakan sejalan dengan visi perusahaan dalam pengembangan proyek Jababeka Silicon Valley sebagai kawasan pusat inovasi dan bisnis modern yang akan menjadi rumah bagi perusahaan rintisan (startup) di Indonesia yang akan memberikan solusi bagi pelaku industri serta masyarakat secara luas. Melalui kerjasama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Jababeka akan memfasilitasi kebutuhan riset dan data atas kebutuhan Startup dan industri di kawasan tersebut.
“Untuk menjadikan proyek ini sebagai the next Silicon Valley di Indonesia, salah satu langkah yang kami lakukan adalah bekerjasama dengan BRIN. Hal ini menjadi bentuk stimulus bagi Startup serta perusahaan di sekitar kawasan Jababeka agar mampu melahirkan inovasi-inovasi baru berbasis riset dan data”, ujar Agung pada Konferensi Pers Jababeka, Kamis (21/7/2022).
Hal ini disambut baik oleh R. Hendrian M.Sc selaku Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional “Dalam rangka kerja sama dengan Jababeka, harapan kami dapat memberikan dukungan untuk peningkatan aktifitas dan pemanfaatan hasil riset dan inovasi, khususnya pada Startup dan industri yang ada di Jababeka. Dimana, BRIN saat ini memiliki 12 organisasi riset dan 85 pusat riset yang bisa bersinergi.”
Selain itu, Hendrian menambahkan BRIN memiliki program-program yang bisa dimanfaatkan bersama untuk mendukung program ini seperti e-katalog inovasi, super tax deduction serta program pendanaan yang bersifat kompetitif dengan berkolaborasi bersama periset BRIN, seperti Program Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR), Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM), dan program lainnya. Ketentuan dan Informasi lebih lanjut bisa diakses di laman https://pendanaan-risnov.brin.go.id.
Untuk mewujudkan the next Silicon Valley di Indonesia, Indogen Capital dipercaya menjadi penasehat utama PT. Jababeka.Tbk perihal investasi yang ditujukan kepada Startup potensial di Indonesia dan Asia Tenggara. Berbasis di Indonesia, Indogen Capital merupakan Venture Capital terkemuka di Asia Tenggara dan sebagai satu-satunya Venture Capital resmi untuk JETRO (Japanese External Trade Organization) dan KOTRA (Korea Trade-Investment Promotion Agency).
Chandra Firmanto selaku Managing Partner Indogen Capital menyampaikan, “Di tengah derasnya pertumbuhan Startup tanah air, maka diperlukan Venture Capital untuk membantu menghubungkan Startup yang sudah memiliki traksi baik dengan korporasi-korporasi di Indonesia. Indogen hadir untuk membantu startup agar dapat bekerjasama dan membantu bisnis mereka dengan korporasi baik di Indonesia dan Asia Tenggara. Hingga saat ini, hampir seluruh Startup dalam payung Indogen dapat berhasil mewujudkan traksi yang optimal, ujar Chandra
Jababeka juga akan mengadakan program Hackathon di tahun 2022, dimana Startup yang berpartisipasi pada program tersebut akan mengikuti serangkaian proses mulai dari mentoring, kompetisi, demo day, hingga program inkubasi. Selama proses tersebut, Startup dapat menggunakan fasilitas FABLAB Jababeka dan secara intensif akan dibina oleh BISA AI Academy.
Menanggapi hal tersebut, M. Octaviano Pratama selaku Direktur Utama PT Bisa Artifisial Indonesia menuturkan ruang lingkup BISA AI dalam mendukung program ini “100 Startup yang terjalin dalam program Hackathon tersebut tak hanya kami tantang untuk menghasilkan inovasi yang paling solutif dan potensial bagi permasalahan industri yang ada, namun juga dilatih untuk menghasilkan traction dan revenue melalui berbagai pelatihan dan pendampingan intensif.”
Bisa AI Academy saat ini menjadi mitra pelaksanaan Kampus Merdeka program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sebanyak lebih dari 1000 mahasiswa bergabung di program ini untuk dapat membangun Startup digital selaras dengan program yang direncanakan oleh Jababeka. Nantinya mahasiswa akan mendapatkan wadah kegiatan Startup digital yang telah disiapkan.
Perlu diketahui, bahwa BISA AI merupakan platform edutech pembelajaran digital memiliki fokus pembelajaran pada kecerdasan artifisial dan subset-nya seperti Data Science, Data Engineering, NLP, Machine Learning, dan bidang keilmuan lainnya yang mendukung akselerasi masyarakat 5.0.
Selain mendapatkan mentorship dari BISA AI, Startup binaan nantinya juga memperoleh kesempatan untuk dapat bekerjasama dengan 2000 tenant nasional dan multinasional yang berada di kawasan Jababeka serta fasilitas lainnya.
Langkah strategis PT Jababeka Tbk bersama ketiga mitra yaitu BRIN, Indogen Capital, dan BISA AI ini dipercaya menjadi langkah awal untuk mewujudkan visi proyek Jababeka Silicon Valley sebagai kawasan inovasi dan bisnis terpadu yang tak hanya identik akan fasilitas cutting edge technology yang
dapat diutilisasi, namun juga menjadi kawasan yang nyaman dan ideal untuk menstimulus gagasan- gagasan baru dengan ekosistem yang terintegrasi dan lengkap. PT Jababeka.Tbk akan terus
menginisiasi kerjasama baru bersama mitra lintas sektoral lainnya untuk mendukung terwujudnya Jababeka Silicon Valley menuju masyarakat 5.0.
AKSESIBILITAS untuk masyarakat menuju Cikarang, khususnya Kota Jababeka, akan semakin mudah. Hal itu menyusul diresmikannya Stasiun Cikarang dan Shuttle Bus DAMRI Rute Stasiun Cikarang -Hollywood Junction- Kota Jababeka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Di mana hal tersebut merupakan adanya integrasi perpindahan antar moda sehingga meningkatkan kenyamanan masyarakat yang ingin berpergian ke arah Cikarang.
Hal itu dibuktikan sendiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang datang ke acara peresmian Stasiun Cikarang dengan naik bus DAMRI jenis microbus dari Kota Jababeka ke Stasiun Cikarang.
“Integrasi antarmoda di Stasiun Cikarang ini akan mendukung aksesibilitas menuju kawasan industri sehingga mendorong peningkatan ekonomi dan produktivitas masyarakat di sekitar,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peresmian di Stasiun Cikarang, Kabupaten Cikarang, Kamis (31/3/2022).
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri, meyakini bahwa kehadiran Stasiun Cikarang dan shuttle bus DAMRI akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ia mengaku optimis integrasi antar moda di Stasiun Cikarang bisa mendorong masyarakat kembali ke angkutan yang ramah lingkungan sekaligus mengakomodasi pertumbuhan masyarakat dari dan menuju Cikarang yang selama ini tak sedikit menggunakan transportasi pribadi.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama DAMRI Setia N. Milatia Moemin.Ia menerangkanbahwa dibukanya layanan tersebut bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya pengguna Commuter Line/KRL dari Stasiun Cikarang untuk menggunakan DAMRI menuju tempat kerja di wilayah Kawasan Kota Jababeka.
Rute Stasiun Cikarang – Hollywood Junction Jababeka beroperasi setiap Senin sampai Sabtu mulai 4 April 2022 dengan jadwal keberangkatan setiap 1 jam sekali dari pukul 05.30 sampai 17.30. “DAMRI mengerahkan armada bus terbaik jenis microbus berkapasitas 12 pelanggan yang akan dioperasikan untuk mendukung layanan tersebut,” terang Milatia. Adapun untuk tarifnya, DAMRI memberikan tarif promo sebesar Rp10.000,00 pada tahap awal untuk perjalanan dari Stasiun Cikarang menuju Hollywood Junction Jababeka maupun sebaliknya
Menanggapi kolaborasi dengan DAMRI ini, Sutedja Sidarta Darmono, Direktur PT Jababeka Tbk, selaku pengembang kota mandiri yang ada di Kawasan Kota Jababeka, menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus apresiasi atas upaya Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kemenhub – Dirjen Perkeretaapian, dan DAMRI yang telah bersinergi dalam mengoptimalkan angkatan massal yang ada di Cikarang. Pihaknya berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya agar minat masyarakat menggunakan angkutan umum semakin meningkat.
“Kawasan Kota Jababeka saat ini telah menjadi tempat berbisnis bagi lebih dari 2000 perusahan nasional dan multinasional yang berasal 33 negara dengan jumlah pekerja mencapai satu jiwa serta jumlah populasi mencapai lebih dari 1,2 juta jiwa. Bahkan dua juta lebih masyarakat yang beraktivitas di Kota Jababeka saat jam produktif. Sehingga arus masyarakat menuju Kota Jababeka dari pagi relatif tinggi, baik itu karyawan dari luar Cikarang yang bekerja di Kota Jababeka maupun masyarakat setempat. Jadi, kehadiran integrasi antar moda Stasiun Cikarang dari KRL dengan shuttle bus DAMRI ini akan membantu masyarakat dari dan menuju Kota Jababeka,” terang Sutedja
Terlebih, tambah Sutedja, Kawasan Kota Jababeka sekarang tengah bertransformasi ingin menjadi kota dengan tata kota berkonsep Transit Oriented Development (TOD City). Di mana pihak Jababeka berupaya mendorong masyarakat untuk bisa kembali memakai angkutan umum massal terkait sedikitnya 10 pembangunan infrastruktur modern yang akan ada di sekitar kawasan Kota Jababeka.
Mulai dari stasiun dan jalur KRL Commuter Line, Elevated Highway Jakarta – Cikampek yang sudah beroperasi sejak Desember 2020, jalan tol JORR II, MRT fase III Jakarta-Balaraja, LRT Jakarta-Cikarang, High Speed Train Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban serta Bandara Internasional Kertajati yang telah beroperasi sejak Juli 2019.
“Kawasan Jababeka sebagai TOD City sudah eksis sejak tahun 2020 dengan hadirnya transportasi publik dengan layanan Jabodetabek Airport Connexion, Jabodetabek Residence Connexion, Bus AKDP di Hollywood Junction. Dan ditambah dengan layanan Shuttle Bus DAMRI dengan rute Stasiun Cikarang ke Hollywood ini, bukan saja akses masyarakat dari dan menuju Kota Jababeka kian mudah, tapi TOD City di Jababeka terus berkembang dengan perang angkutan umum yang makin handal,” urai Sutedja yang juga merupakan Presiden Direktur dari Jababeka Residence – selaku pengelola dan pengembang Kawasan Kota Jababeka. Sementara itu, Agung Wicaksono, Managing Director, selaku PT Jababeka Infrastruktur menambahkan bahwa, “Kehadiran Bus DAMRI untuk rute ini sangat tepat dalam membantu masyarakat dalam memenuhi akses angkutan untuk wilayah Kawasan Kota Jababeka yang selama ini banyak menggunakan kendaraan pribadi, seperti motor, karena masih terbatasnya akses kendaraan umum dari Stasiun Cikarang ke Kawasan Jababeka. Jadi, ini memang telah menjadi kebutuhan di Kawasan Kota Jababeka. Dan kami bersyukur kolaborasi antara Jababeka dan DAMRI bisa terwujud dalam upaya kami membangun TOD City. Terima kasih atas dukungan DAMRI dan mudah-mudahan kolaborasi ini berjalan lancar.
Jakarta, 30 Maret 2022. PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jababeka Tbk. sepakat untuk menjajaki kerjasama terkait pembangunan fase 3 MRT trase timur—barat (Cikarang—Balaraja) dan pengembangan kawasan berorientasi transit di wilayah Jawa Barat—Bekasi (Jababeka). Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Wakil Direktur Utama PT Jababeka Tbk. Tjahjadi Rahardja, serta Direktur PT Jababeka Tbk. Sutedja Sidarta Darmono. Penandatanganan disaksikan oleh Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono, dan Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud, untuk menindaklanjuti kerjasama pengembangan ini.
Dalam kesempatan itu pula dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Jasa Sarana terkait penjajakan kerja sama rencana pengusahaan transportasi massal berbasis rel, pengembangan kawasan, dan pengelolaan sampah terintegrasi di kawasan stasiun dan TOD MRT. Penandatanganan juga dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq.
“Kerja sama ini akan melingkupi pembahasan atau pertukaran informasi terkait penyediaan lahan untuk pembangunan stasiun di jalur timur—barat MRT (Cikarang—Balaraja), termasuk pengembangan kawasan TOD, dan potensi investasi mixed use oleh PT Jababeka, dan pengelolaan sampah di kawasan TOD dan Stasiun MRT oleh PT Jasa Sarana,” ujar William. “Pengembangan jaringan MRT Jakarta kedepannya akan banyak merangkul berbagai pihak, tidak lagi mengandalkan single donor seperti sekarang ini. Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dalam membangun dan mengembangkan jaringan MRT,” jelasnya. Rencananya nota kesepahaman dengan PT Jababeka Tbk. akan berlangsung selama dua tahun ke depan dan dengan PT Jasa Sarana akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
Menanggapi penandatanganan tersebut, Tjahjadi Rahardja selaku Wakil Direktur Utama PT Jababeka Tbk mengucapkan terima kasih atas keterbukaan dari PT MRT Jakarta yang telah membuka ruang kemitraan bagi PT Jababeka Tbk.
“MRT Jakarta telah beroperasi 3 tahun sejak Maret 2019. Dan di bulan Maret ini juga tepat 3 tahun kemudian, menjadi momen MRT Jakarta memulai kerja sama pengembangan fase ke-3 dengan mitra dari pihak swasta maupun BUMD provinsi di luar Jakarta. Dan kami bersyukur, Kawasan Kota Jababeka menjadi pihak swasta pertama yang diberikan kesempatan diajak (penjajakan) kerja sama,” terang Tjahjadi.
Lebih lanjut, Tjahjadi menyambut baik rencana kolaborasi dengan pihak PT MRT Jakarta ini. Karena hal tersebut sejalan dengan transformasi yang tengah Jababeka ciptakan di Kawasan Kota Jababeka, yakni mengubah Kawasan Jababeka menjadi kota dengan tata kota berkonsep Transit Oriented Development (TOD City).
Sutedja Sidarta Darmono menambahkan bahwa upaya transformasi dilakukan lantaran melihat moda-moda transportasi dan pengembangan infrastruktur “kebetulan” sejumlah titik simpul pertemuannya berujung dan bermula di Kawasan Kota Jababeka.
Sedikitnya, terdapat 10 pembangunan infrastruktur modern yang akan ada di sekitar Kawasan Jababeka, seperti stasiun dan jalur KRL Commuter Line, Elevated Highway Jakarta – Cikampek yang sudah beroperasi sejak Desember 2020, jalan tol JORR II, MRT fase III Jakarta-Balaraja, LRT Jakarta-Cikarang, High Speed Train Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban serta Bandara Internasional Kertajati yang telah beroperasi sejak Juli 2019.
“Tapi tidak juga semata kebetulan. Namun juga melalui proses kerja keras, inovasi, kreativitas, dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Agar, antara perencanaan menjadikan Kawasan Jababeka sebagai TOD City dengan program pemerintah bisa selaras. Salah satu upayanya ialah dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan pihak MRT ini, yang kami harapkan MRT Fase III Cikarang– Balaraja bisa terwujud. Sehingga misi Kawasan Kota Jababeka menjadi TOD City bisa terus menunjukan kemajuan positif,” terang Sutedja yang juga merupakan Presiden Direktur dari Jababeka Residence ini.
Sutedja,menerangkan, sejauh ini Jababeka sebagai kawasan TOD telah eksis dengan hadirnya transportasi publik dengan layanan Jabodetabek Airport Connexion, Jabodetabek Residence Connexion, Bus AKDP di Hollywood Junction. “Selain itu, dalam waktu dekat, akan ditambah layanan Shuttle Bus Damri dengan rute Stasiun Cikarang ke Hollywood Junction,” urai Sutedja.
Sutedja pun optimis bahwa kolaborasi ini berjalan baik dan memberi manfaat serta keuntungan ke semua pihak. Pihak Jababeka akan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan agar rencana kolaborasi bisa masuk ke tahap lanjut yang lebih serius.
Hal ini pun diamini oleh Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq, PT Jasa Sarana sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bergerak pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan menyambut baik peluang kemitraan yang ditawarkan oleh PT MRT Jakarta, terutama dengan adanya rencana MRT Jakarta yang akan memperluas cakupannya ke wilayah Jawa Barat.
Lebih lanjut, BUMD PT Jasa Sarana siap berperan serta berkolaborasi baik dengan PT MRT Jakarta dan PT Jababeka Tbk. sesuai kompetensinya pada pengusahaan transportasi, pengembangan kawasan, dan pengelolaan sampah terintegrasi terutama pada kawasan Transit Oriented Development di wilayah Jababeka.
Hanif pun optimis bahwa kolaborasi ini berjalan sesuai rencana dan memberi manfaat seluruh pihak yang terlibat di dalamnya dan BUMD Jasa Sarana akan mendukung seluruh persiapan yang dibutuhkan ke depannya sehingga rencana kerjasama ini bisa terwujud sesuai keinginan seluruh pihak.
Tentang PT Jababeka TbkPT Jababeka Tbk merupakan perusahaan pengembang kota mandiri yang didirikan pada tahun 1989. Kami memiliki visi untuk mengembangkan 100 kota mandiri yang dimulai dari kawasan industri, dan dilanjutkan ke kawasan perumahan, komersial, infrastruktur, rekreasi, jasa pengelolaan perumahan dan pusat pendidikan. Kawasan Jababeka di Cikarang merupakan kota mandiri pertama dan berhasil kami bangun diatas tanah seluas 5.600 ha. Saat ini kami telah memiliki 4 proyek pengembangan kota mandiri, yaitu Kawasan Jababeka di Cikarang-Jawa Barat, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal di Kendal-Jawa Tengah – hasil joint venture dengan Sembcorp (Singapura) , Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung di Pandeglang-Banten dan Kawasan Ekonomi Khusus Morotai di Maluku Utara.
● Telkom, Telkomsel, dan Jababeka menjalin kolaborasi untuk mewujudkan digitalisasi di kawasan Jababeka melalui implementasi teknologi 5G.
● Kesepakatan kolaborasi strategis tersebut ditandai dengan berlangsungnya penandatanganan MoU antara ketiga pihak di Jababeka Golf & Country Club, Kota Jababeka- Cikarang, (10/2).
● Ruang lingkup kolaborasi tersebut meliputi pembangunan infrastruktur jaringan 5G di kawasan Jababeka serta rencana kerjasama dalam rangka membangun solusi digitalisasi kawasan berbasis infrastruktur 5G menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.
Jakarta, 10 Februari 2022 – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), bersama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), dan anak usaha PT Jababeka Tbk, yakni PT Jababeka Infrastruktur (Jababeka) menjalin kolaborasi strategis untuk pengembangan teknologi 5G di Kawasan Jababeka, Cikarang- Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sekadar informasi, Kawasan Jababeka merupakan kawasan industri yang berhasil bertransformasi menjadi kota modern yang mandiri melalui hadirnya kawasan hunian asri dan komersial serta berbagai fasilitas terdepan. Apakah itu fasilitas sekolah hingga universitas bertaraf internasional, 3 rumah sakit bertaraf nasional, Jababeka Golf & Country Club, sarana olahraga berkelas internasional, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan modern seperti Living Plaza Jababeka dan Hollywood Junction Lifestyle Center.
Kesepakatan kolaborasi ketiga pihak tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bertajuk “Sinergi Pemanfaatan Sumber Daya Perusahaan Dalam Rangka Digitalisasi Kawasan Jababeka” di Jababeka Golf & Country Club, Cikarang, (10/2). Dalam kolaborasi ini, Telkom dan Telkomsel akan membangun jaringan 5G di kawasan pilot Jababeka sebagai langkah awal untuk melangsungkan trial use case 5G. Lebih jauh, pengembangan teknologi 5G ini merupakan upaya bersama dalam mewujudkan transformasi digital bagi Kawasan Jababeka sebagai road map menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.
Sejalan dengan upaya Jababeka mewujudkan Jababeka Digitalized Township Ecosystem, Telkom juga telah bertransformasi menjadi digital telecommunication company, dimana Telkom telah mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Untuk menjawab tantangan industri digital dan mendukung digitalisasi nasional, Telkom saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 digital business domain yaitu Digital Connectivity (yang meliputi layanan FTTx, 5G, SDN/NFV, Satellite), Digital Platform (yang meliputi layanan Data Center, Cloud, IoT, Big Data / AI, Cyber Security), serta Digital Services.
Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom Teuku Muda Nanta dalam sambutannya menyampaikan, “Terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini antara Telkom dan Jababeka. Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman ini, diharapkan Telkom dan Jababeka dapat menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan dan memiliki manfaat bagi para pihak. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya percepatan pengelolaan digitalisasi kawasan Jababeka menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.”
Dengan menghadirkan jaringan 5G di Kawasan Jababeka, Telkomsel berupaya membuka peluang lebih luas kepada segmen enterprise untuk dapat memanfaatkan solusi digital berbasis IoT yang didukung koneksi internet ultra cepat dengan latensi rendah berbasis 5G yang dapat mendukung otomasi untuk meningkatkan kualitas produk, keamanan hingga mendorong produktivitas. Trial use case 5G yang akan dikembangkan meliputi solusi Fixed Wireless Access / Fixed Wireless Office untuk kebutuhan personal maupun enterprise dan Smart Surveillance dengan teknologi Camera Vision. Implementasi teknologi berbasis 5G tersebut merupakan upaya Telkomsel dalam mendukung road map Kawasan Jababeka menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.
Vice President Enterprise Business Management Telkomsel Hanang Setiohargo mengatakan, “Pengembangan jaringan 5G di kawasan industri saat ini sangat penting dilakukan mengingat tingginya kebutuhan sektor industri terhadap penerapan teknologi Internet of Things (IoT). Jababeka sendiri merupakan kawasan industri besar dengan lebih dari 2000 perusahaan nasional maupun multinasional dari lebih 30 negara beroperasi di sana. Tentunya, keberadaan jaringan 5G di kawasan tersebut akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk bertransformasi melalui penerapan teknologi IoT yang menawarkan kemampuan real-time serta mendukung implementasi smart factory, augmented reality, drone inspection, maupun enhanced video service yang banyak dibutuhkan.
Telkomsel siap menyokong digitalisasi tenant-tenant di kawasan Jababeka sebagai upaya transformasi melalui pembangunan infrastruktur serta dukungan kapabilitas teknologi dan ekosistem digital Telkomsel. Langkah ini pun sejalan dengan dukungan kami terhadap fokus pemerintah dalam mendorong implementasi industri 4.0 secara nasional untuk tercapainya industri manufaktur yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif.”
Kawasan Jababeka Siap Sambut Internet 5G
Menanggapi hal itu, Tjahjadi Rahardja selaku Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur mengatakan bahwa pihaknya menyambut positif kolaborasi ini. Karena PT Jababeka Infrastruktur sebagai pengelola kawasan Jababeka tengah mempersiapkan diri menyongsong era industri 4.0 menuju Digitalized Township Ecosystem.
“Dengan kerja sama ini, diharapkan tenant kawasan Jababeka dan warga kawasan bisa mengenal 5G dan manfaatnya jika 5G diterapkan. Sehingga misi Jababeka untuk membantu semua tenant mencapai industry 4.0 bisa cepat terwujud,” terang Tjahjadi.
Tjahjadi menambahkan Jababeka optimis kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan serta manfaat ke semua pihak. Di Kawasan Jababeka sendiri, sudah tersedia infrastruktur yang sudah mampu mendukung industri 4.0 melalui hadirnya jaringan telekomunikasi fiber optik yang merupakan infrastruktur dasar industri 4.0 dan sudah tersebar di semua kawasan Jababeka seluas 5600 hektar. Sehingga layanan internet bisa diberikan di semua kawasan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun enterprise.
“Kemudian, kami juga telah menyediakan end to end IOT (internet of things) solution. Mulai dari aplikasi absen, payroll, HR (human resources), dan proses produksi. Lalu kami juga memiliki Fablab, sebuah pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk terkait implementasi Industry 4.0. Di mana para tenant bisa memakai fablab untuk riset dan pengembangan produk mereka. Yang artinya, kami sudah siap menyongsong industry 4.0 dan siap juga siap menyambut internet 5G,” urai Tjahjadi.
Ditambah, Tjahjadi yakin di era digital yang tidak bisa dihindari pasti tenant-tenant Kawasan Jababeka sekarang sedang beradaptasi dengan melakukan transformasi digital agar lebih bisa bersaing, dan butuh internet 5G yang amat cepat untuk penerapan IoT atau mendorong produktivitas mereka.
Kemudian, dari sisi Kawasan Jababeka sendiri ialah visi Kawasan Jababeka ke depan ingin menciptakan ekosistem yang mirip Silicon Valley. Di mana dalam ekosistem tersebut terdapat para pelaku industri, yang didukung dengan universitas, laboratorium, investor, akselerator, perusahaan, dan lainnya, termasuk juga pemerintah dan Transit Oriented Development (TOD).
“Jadi, kerja sama ini ini merupakan langkah strategis dalam membantu tenant kami menerapkan industri 4.0 dan juga membantu Kawasan Jababeka memiliki ekosistem yang mirip Silicon Valley. Kami siap membantu menyiapkan hal yang dibutuhkan agar trial use case 5G bisa cepat terlaksana, dan bahkan harapan kami kerja sama ini bisa berlanjut ke tahapan lebih serius,” tutupnya.
***
Tentang Telkom (www.telkom.co.id)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital unggulan melalui digital connectivity, digital platform, dan digital services. Telkom secara kontinyu menghadirkan infrastruktur telekomunikasi dari sabang sampai Merauke hingga daerah 3T, didukung dengan penyediaan platorm dan beragam produk dan layanan digital. Telkom berkomitmen untuk mendukung akselerasi terwujudnya kedaulatana digital Indonesia. Adapun pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”. Telkom memiliki beragam produk dan layanan digital untuk berbagai segmen pelanggan dan lapisan masyarakat. Info lebih lanjut dapat diperoleh melalui website https://www.telkom.co.id/, https://www.facebook.com/TelkomIndonesia/, Twitter @TelkomIndonesia, dan Instagram @telkomindonesia.
Tentang Telkomsel (www.telkomsel.com)
Telkomsel merupakan perusahaan telekomunikasi digital terdepan yang terus berupaya untuk membuka lebih banyak peluang dan kemungkinan dengan menghadirkan digital connectivity, digital platform, dan digital services yang dikembangkan dengan mengutamakan kemanfaatan teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat hingga penjuru negeri. Telkomsel secara konsisten melakukan pemerataan jaringan mobile broadband 4G dan pengembangan 5G, serta memperluas ragam layanan dan solusi digital inovatif, seperti Mobile Gaming, Digital Entertainment, Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Enterprise Solutions, dan Internet of Things. Selama 26 tahun berdiri, Telkomsel kini hadir untuk melayani lebih dari 173,5 juta pelanggan yang tersebarhingga ke wilayah terdalam dan terluar Indonesia dengan dukungan lebih dari 245.000 BTS. Pelayanan pelanggan dapat diakses melalui website: telkomsel.com, facebook.com/telkomsel, Twitter @telkomsel, dan Instagram @telkomsel serta asisten virtual Telkomsel di aplikasi MyTelkomsel.
Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan terus berinovasi, PT Jababeka, Tbk pengembang kota mandiri terbesar di Indonesia kembali membuktikan komitmennya untuk mengembangkan proyek properti berkonsep berkelanjutan yang ramah lingkungan ( Green Concept ) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama PT. Pertamina (Persero)
Adapun penandatanganan MoU Kerjasama ini dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2022 di Pullman Hotel – Jakarta bertepatan dengan agenda Stakeholders Consultation oleh Business 20 (B20) yang merupakan rangkaian acara dalam Presidensi G20 oleh Indonesia. Acara ini dihadiri oleh Nicke Widyawati selaku Direktur Utama Pertamina (Persero) & Ketua Taskforce B20 dan Budianto Liman selaku Direktur Utama Pt. Jababeka, Tbk.
Menanggapi penandatanganan MoU itu, Direktur Utama PT Jababeka Tbk Budianto Liman menyampaikan bahwa, “Sebagai ‘rumah’ dari lebih dari 2000 perusahaan nasional & multinasional yang berasal dari 30 negara, Jababeka melihat bahwa saat ini terjadi peningkatan kebutuhan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dari perusahaan multinasional khususnya yang memiliki komitmen global untuk dapat bersaing di pasar internasional. Salah satu visi Jababeka adalah menjadi pioneer pengembang kawasan ramah lingkungan. Karena itu, PT. Jababeka Tbk sepakat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT. Pertamina (Persero).”
Budianto menambahkan bahwa penandatangan ini juga sebagai bentuk komitmen dalam menjajaki peluang kerjasama penyediaan layanan di kawasan Jababeka yang memegang prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainable economic development).
Pasca penandatangan ini, Jababeka diharapkan ikut berkontribusi kepada agenda pemerintah dalam melakukan transisi energi. Adapun agenda transisi energi ini menjadi salah satu dari tiga prioritas Presiden Jokowi – di samping kesehatan global dan transformasi digital– dalam masa kepemimpinan Indonesia di G20 pada tahun 2022 ini. “Jababeka turut serta dalam agenda G20 ini, baik melalui policy recommendation hingga business action yakni seperti kerjasama dengan PT Pertamina saat ini.” Jelas Agung Wicaksono selaku Managing Director PT. Jababeka Infrastruktur yang berperan mengelola kawasan Jababeka Cikarang.
Tentunya kerjasama ini pun memberikan dampak positif terhadap kawasan Jababeka Residence, yang selama ini telah menjadi destinasi bisnis, hiburan dan hunian unggulan di Timur Jakarta. Dengan Green Development Concept dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat akan kawasan sehat dan ramah lingkungan. “Dengan menghadirkan kawasan yang sehat dan ramah lingkungan, Jababeka Residence menjadi pilihan yang tepat bagi anda dan keluarga untuk kini dan di masa mendatang.” Ucap Eric Limansantoso – General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence.
Dirinya pun menambahkan bahwa Jababeka akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk membangun kota mandiri yang dapat memenuhi segala kebutuhan hunian dan bisnis di era modern ini.
08 Desember 2021, Bisnis kini menjadi daya tarik utama bagi perkembangan ekonomi yang terus meningkat secara signifikan meski di tengah masa pandemic Covid-19 dua tahun belakangan ini. Dengan penutupan pusat perbelanjaan seperti mal di masa pandemic Covid-19 berlangsung membuat masyarakat di Era New Normal mulai beralih ke kawasan komersial seperti Ruko atau Street Mall yang kini menjadi tujuan destinasi masyarakat mencari pusat kuliner, cafe, hingga hiburan. Ruko yang kita ketahui memiliki legalitas bersetifikat Hak Guna Bangun (HGB), dimana Sertifikat Hak Guna Bangun (HGB) memiliki jangka waktu tertentu yang artinya pemegang Sertifikat Hak Guna Bangun (HGB) harus memperpanjang masa berlaku untuk jangka waktu tertentu (paling lama 30 tahun).
Menanggapi hal tersebut, Jababeka Residence memberikan gebrakan baru di dunia properti dengan menghadirkan ruko komersial bersertifikat Hak Milik (SHM). Hal ini menjadikan Jababeka Residence sebagai pionir developer yang memberikan legalitas Sertifikat Hak Milik (SHM) secara bertahap atas produk komersialnya.
Jababeka Residence dengan gamblang menyampaikan terobosan barunya ini melalui webinar dengan tema “Ruko bisa Hak Milik? Jababeka Residence Jawabannya” pada hari Rabu tanggal 08 Desember 2021 di Jababeka Golf & Country Club dilakukan secara hybrid. Dengan mengundang beberapa narasumber berkompeten seperti Direktur Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang – Andi Tenri Abeng, Founder KD & Co Law Office – FIRM International Patent – Kasturi Djuli, SH, SE, CPN., KPR Manager Panin KCU Bekasi Square – Sandarta Tarigan, ST, MSM., Chairman at AKN Group – Andy K. Natanael, General Manager Legal & Land Management Jababeka Residence – Robin Riduan, SH., M.Kn., CLA serta General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence – Eric Limansantoso.
“Kelebihan memiliki Sertifikat Hak Milik adalah hak tertinggi turun-temurun, terkuat dan dapat digunakan dalam waktu yang tak terbatas hingga dapat terus berlangsung sampai dilanjutkan oleh ahli waris, menjadi daya tarik bagi pelaku bisnis dan investor.” Ucap General Manager Legal & Land Management Jababeka Residence – Robin Riduan.
Bersama dengan acara webinar ini, Jababeka Residence juga memperkenalkan Ruko Hollywood Boulevard Tahap 3. Suatu kawasan komersial unggulan dengan beragam fitur baru yang belum pernah ditemui sebelumnya di kawasan komersial manapun seperti Dedicated Motorcycle Parking, Bicycle Parklet, Free Awning, 6 Meters Outdoor Terrace, dan Hollywood Instagrammable Spots. Ruko Hollywood Boulevard Tahap 3 ini pun akan menjadi ruko teranyar yang akan dilengkapi dengan legalitas bersertifikat Hak Milik.
Kini dengan adanya kesempatan memiliki Sertifikat Hak Milik untuk produk komersialnya, Jababeka Residence menjadi sebuah kawasan yang lengkap dengan pengembangan infrastruktur dan fasilitas kelas dunia yang dapat memenuhi segala kebutuhan pelaku bisnis dan investor.
“Kami hadir tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar namun kami juga memperhatikan kenyamanan dan kemudahan bagi para pelaku bisnis dan investor dengan menjadi developer pionir yang memberikan kawasan komersial berstatus Sertifikat Hak Milik.” tutup Eric.
Info lebih lanjut : Eric Limansantoso General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence 021-8934580 Limansantoso.eric@jababeka.com
Jakarta, 28 November – Membuktikan komitmennya dalam mewujudkan TOD City terbaik di koridor Timur Jakarta, Jababeka selaku pengembang ternama di Indonesia berkolaborasi bersama DAMRI dengan menghadirkan transportasi publik terintegrasi di kawasan Kota Jababeka Cikarang. Hal ini ditandai dengan penandatanganan surat kerjasama antara kedua belah pihak secara virtual bertepatan dengan HUT DAMRI ke 75 tahun (25/11/2021).
Acara penandatanganan surat kerjasama virtual ini dihadiri oleh Setia N. Milatia Moemin selaku Direktur Utama dan Agung Wicaksono selaku Managing Director Jababeka Infrastruktur serta disaksikan oleh seluruh cabang Perum DAMRI dari Sabang sampai Marauke.
Adapun kesepakatan kerjasama ini mencakup sejumlah rencana pengembangan moda transportasi umum di kawasan Kota Jababeka Cikarang yang sebelumnya sudah ditunjuk sebagai salah satu kawasan Transit Oriented Development di koridor Timur Jakarta. Perencanaan pengembangan moda transportasi publik ini bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik serta mengubungkan seluruh kawasan Kota Jababeka dengan kota-kota besar disekitarnya serta sejumlah moda transportasi lain.
“Pada 75 tahun perjalanan DAMRI ini, meskipun di tengah kondisi pandemi, DAMRI meneguhkan komitmen untuk terus berjuang dan tumbuh untuk memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh masyarakat. Salah satunya di kawasan Kota Jababeka Cikarang,” ucap Direktur Utama Perum DAMRI Setia N. Milatia Moemin. Sebagai entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), DAMRI juga berfungsi sebagai agen-pembangunan yang memiliki tugas untuk menghubungkan negeri dan menjadi pengungkit kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Hal tersebut selaras dengan tujuan utama dari penandatanganan nota kesepahaman pada Kamis ini.
Seraya degan itu Agung Wicaksono selaku Managing Director Jababeka Infrastruktur menyampaikan “Sebagai kota mandiri yang terintegrasi, kami sepenuhnya sadar bahwa pentingnya kehadiran moda transportasi umum di Kota Jababeka demi menciptakan suatu kawasan yang nyaman untuk dihuni ataupun berbisnis.” Agung Wicaksono pun mengimbuhkan bahwa perjanjian kerjasama ini menjadi kelanjutan dari langkah Jababeka dalam mewujudkan konsep TOD di Kota Jababeka Cikarang.
Kerjasama antar kedua instasi ini bertujuan untuk menciptakan suatu sistem transportasi kota yang terintegrasi (Integrated Transportation), cerdas (Smart Transportation) dan ramah lingkungan (Green Transportation). Adapun pengembangan bersama yang akan dilakukan kedepannya meliputi pengadaan transportasi antar kawasan Industri dan Residensial Komersial, transportasi untuk karyawan di kawasan industry, transportasi penghubung antar moda transportasi umum lainnya (commuter bus, airport, stasiun KRL dan Kereta Api Cepat), Sistem Manajemen transportasi modern berbasis digital, serta pengadaan armada Electrical Bus yang dipercaya ramah lingkungan. Hadirnya transportasi pintar yang terintegrasi di dalam kawasan Kota Jababeka, diharapkan dapat membantu sekaligus memberika solusi begi masyarakat dan perusahaan dalam mobilitas sehari-hari.
“Kami memahami betul kebutuhan mobilitas masyarakat dan perusahaan yang berada di Kota Jababeka, melalui adanya kerjasama Jababerka dengan DAMRI ini seperti gayung bersambut dan memperkuat komitmen kami dalam mengembangkan Kota Mandiri berbasis konsep TOD.” Ucap General Manager Coroporate Marketing Jababeka Residence Eric Limansantoso.
Sementara itu, Direktur PT Jababeka, Tbk, Tjahjadi Rahardja menyampaikan “Dengan terwujudnya kerjasama baik ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan baru bagi warga di Kota Jababeka, sekaligus menjadi satu langkah awal kami dalam mewujudkan Smart Township yang siap menyambut era industry 4.0 dan society 5.0”.
Jababeka terus berinovasi dan mempercepat pengembangan infrastruktur kedepannya untuk mewujudkan Smart Township berbasis konsep TOD (Transit Oriented Development) yang akan menghubungkan dengan koneksi transportasi massal lainnya seperti MRT, LRT, APM, bahkan hingga High Speed Train kedepannya.
Kedepannya Jababeka akan terus berkolaborasi dan berkordinasi dengan berbagai stakeholder demi mewujudkan kota mandiri modern yang nyaman baik bagi tempat tinggal dan berbisnis. “Kami yakin hal ini tak hanya dapat mengangkat nilai kawasan, namun kehadiran infrastruktur dan fasilitas transportasi yang komperhensif dapat meningkatkan pertumbuhan sosial ekonomi di kawasan Kota Jababeka.” Tutup Eric Limansantoso