Senin, 25 November 2019, Jababeka sebagai pengembang kota mandiri sekaligus kawasan industri terbesar di Asia Tenggara semakin melebarkan sayapnya di kancah internasional. Jababeka Group yang diwakili oleh Setyono Djuandi Darmono (Chairman Jababeka Group) bersama Jokowi Widodo (Presiden Republik Indonesia), Airlangga Hartarto (Menteri coordinator Bidang Perekonomian), Luhut Binsar Panjaitan ( Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi), Retno Marsudi (Menteri Luar Negri), Agus Suparmanto (Menteri Perdagangan), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian), Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Pratikno (Menteri Sekretaris Negara), Erick Thohir (Menteri BUMN), dan Balil Lahadalia (Kepala BKPM) menghadiri acara Lunch Meeting bersama 10 Top manajemen & Chief Executive Officer (CEO) di Hotel Lotte Busan,Korea Selatan.
Pada Kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan penjelasan mengenai Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi yang tepat bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Korea Selatan. Menurut beliau selain menjadi mitra strategis khusus bagi Indonesia, Korea juga menjadi investor nomor 6 terbesar di Indonesia. “ Ketika negara lain mengalami aging society, Indonesia memiliki usia produktif yang besar dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat,” ucap Jokowi Widodo. Selain itu, dirinya meyakinkan bahwa stabilitas politik Indonesia yang terjaga dapat mendukung perputaran bisnis di dalamnya. “ Komitmen Indonesia sangat jelas, dalam lima tahun kedepan iklim investasi di Indonesia akan semakin menarik dan didukung dengan penyederhanaan birokrasi.” Pungkas Joko Widodo. Diharapkan selain meningkatkan roda perekonomian, investasi luar negri ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
Melalui kesempatan ini, Jababeka Group mendapat kesempatan untuk memperkenalkan dan menjalin kerja sama dengan 10 perusahaan raksasa asal negri Ginseng. Adapun korporasi yang hadir dalam pertemuan siang itu adalah, Lotte Corporation, Posco, Hankook Technologu Group, SK E&C, CJ Group, LG Chem, GS Global, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Doosan Corporation, dan The Export Import Bank of Korea (KEXIM). Korea sendiri telah menyumbang Penanaman Modal Asing sebesar US$ 7,67 miliar dari 2014 hingga kuartal III 2019 di berbagai bidang industri. “Selain menjalin hubungan harmonis diantara kedua negara, pertemuan ini dapat memberi pengaruh yang besar kedepannya bagi iklim bisnis dan investasi di Indonesia yang semakin kondusif,” papar Setyono Djuandi Darmono. Diharapkan kedepannya semakin banyak perusahaan Korea yang berinvestasi di Indonesia seperti salah satunya di kawasan industri Jababeka.
Di kawasan industri Jababeka sendiri, telah bergabung 182 perusahaan asal Korea yang telah menjalankan bisnisnya lebih dari 10 tahun. Kawasan industri Jababeka dengan fasilitas dan infrastruktur yang sangat mendukung menjadi alasan utama bagi perusahaan asing untuk berinvestasi. Jababeka Industrial Estate memiliki pembangkit listrik mandiri, water treatment plant, Cikarang Dry Port, Fiber Optic network, natural gas, serta akses yang mudah dengan kehadiran 3 pintu tol sekaligus. Tak hanya itu, Jababeka pun memberikan pelayanan khusus bagi investor dalam hal perizinan usaha melalui J-Fast dan service complain cepat melalui aplikasi J-Smart. Jababeka Industrial Estate merupakan satu-satunya kawasan industri di Indonesia yang telah siap menyambut era industry 4.0, Internet of Thing (IOT), dan Artificial Intelegent (AI).
Jababeka sangat membuka peluang bagi para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk bergabung dan mengembangkan bisnis di kota Jababeka. Kini saatnya berinvestasi di kawasan yang tepat dengan dukungan infrastruktur yang lengkap seperti Kota Jababeka.