Seperti yang Anda ketahui, setiap kawasan industri atau kawasan maju memiliki sistem development masing-masing. Hal itu berguna untuk memajukan perkembangan kawasan tersebut menjadi lebih modern, dan membantu aktivitas dan sistem transportasi lebih mudah. Salah satunya adalah transit oriented development.
Transit oriented development dikenal sebagai salah satu konsep pengembangan dan pembangunan yang hendak dilaksanakan, guna mendukung sistem development. Hal tersebut terdiri dari tata ruang hingga sistem transportasi kawasan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai transit oriented development secara mendalam. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, manfaat, hingga contohnya.
Key takeaways:
- Transit oriented development adalah sebuah pola pembangunan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi.
- Salah satu manfaat yang dapat Anda rasakan dari development ini adalah menurunnya tingkat kemacetan.
- Ciri-ciri transit oriented development adalah kepadatan populasi yang tinggi.
Transit Oriented Development
Fasilitas transit oriented development merupakan sebuah kawasan yang sedang dibentuk, di dalamnya terdiri dari berbagai fasilitas transportasi. Dengan harapan agar dapat digunakan secara maksimal oleh masyarakat umum, atau orang yang tinggal di kawasan tersebut.
Konsep transit oriented development (TOD) memiliki sebuah tujuan yakni untuk memberikan sebuah alternatif, dan pemecahan masalah bagi pertumbuhan metropolitan. Konsep kawasan transit oriented development (TOD) mengintegrasikan jaringan transit secara regional, dan melengkapi strategi pengembangan lingkungan yang telah ada di sekitar simpul transit.
Terdapat beberapa kriteria sebagai prasyarat dalam mengembangkan kawasan TOD, menurut Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 16 tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit. Kriteria tersebut yakni berada pada simpul transit jaringan angkutan umum massal berkapasitas tinggi berbasis rel, dilayani minimal 2 moda transportasi, sesuai dengan arah pengembangan pusat pelayanan kegiatan dan berbasis kawasan campuran (mixed use).
Perkembangan TOD di Indonesia
Di Indonesia, transit oriented development (TOD) menjadi salah satu konsep perencanaan kota yang sudah banyak diterapkan. Umumnya konsep TOD di Indonesia menggabungkan sistem transportasi, tempat tinggal, area komersial, ruang terbuka, dan ruang publik menjadi satu kawasan.
Tujuannya yakni untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. TOD didesain untuk menciptakan ruang kota yang lebih hidup, dan berorientasi pada para pejalan kaki dan pengguna transportasi umum.
Misalnya di Jakarta, menerapkan konsep TOD dengan menggabungkan area residensial dan komersial ke dalam satu area yang didesain untuk memaksimalkan akses ke transportasi publik. Misalnya seperti commuter line, MRT. LRT, busway, dan lainnya.
Selain untuk memudahkan masyarakat perkotaan dalam beraktivitas, TOD juga bertujuan untuk mengatasi permasalahan kemacetan melalui pengintegrasian sistem jaringan transportasi massal. Dengan harapan TOD dapat menjadi upaya untuk mendorong, memfasilitasi, dan memprioritaskan penyediaan fasilitas publik.
Hal ini juga mementingkan aksesibilitas bagi penghuni kawasan tersebut, atau pengguna moda transportasi massal yang diwujudkan dengan adanya jalur pedestrian. Sehingga memberikan kenyamanan berjalan kaki untuk siapa saja.
Manfaat Transit Oriented Development
- Mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi sehingga terhindar dari kemacetan, polusi udara, serta emisi gas rumah kaca.
- Meningkatkan angkutan penumpang transit dan pendapatan daerah dari tarif angkutan.
- Memperluas mobilitas dengan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, sehingga bisa mengurangi biaya transportasi.
- Meningkatkan akses terhadap pekerjaan dan memberikan kesempatan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
- Membuat atau menciptakan komunitas pejalan kaki guna mengakomodasi masyarakat supaya hidup lebih sehat dan aktif.
Keunggulan Dari TOD
Menurut Institute Transportation & Development Policy (ITDP), TOD memiliki 8 prinsip utama yaitu Walk, Cycle, Transit, Connect, Mix, Densify, Compact and Shift. Standar ini menjadikan alat perencanaan kota serta mampu membantu pemerintah.
Mulai dari pengembang dan perencana kota agar dapat menciptakan kota yang dapat diakses oleh siapa saja, dan menghubungkan secara aman, terjangkau, hingga efisien ke mana saja. Termasuk tempat kerja, pendidikan, dan kegiatan ekonomi. Berikut beberapa keunggulannya:
- Kualitas hidup yang lebih tinggi dengan tempat yang lebih baik untuk tinggal, bekerja dan bermain.
- Mobilitas lebih tinggi dengan kemudahan bergerak.
- Gaya hidup sehat dengan lebih banyak berjalan, sehingga mengurangi stres.
- Lalu lintas pejalan kaki dan pelanggan untuk area bisnis meningkat.
- Mengurangi kemacetan.
- Nilai properti lebih tinggi dan lebih stabil.
- Kemampuan ditingkatkan untuk mempertahankan daya saing ekonomi.
- Sangat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar, mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan.
Baca juga: Apa Itu Kawasan TOD (Transit Oriented Development) pada Tata Kota
Manfaat TOD Untuk Daerah Perkotaan
1. Segi Lingkungan
TOD akan mereduksi penggunaan bahan bakar, mengurangi polusi udara, dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor. Penerapan TOD akan meminimalisir kemungkinan terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, akibat banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya.
2. Segi Sosial
Penerapan konsep TOD dari segi sosial memberikan manfaat untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota dengan tersedianya tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat rekreasi yang lebih mudah diakses.
Selain itu, masyarakat juga dapat hidup lebih sehat. Melihat kawasan TOD sangat mudah diakses dengan berjalan kaki, yang dapat mereduksi tingkat stres pada masyarakat perkotaan.
3. Segi Ekonomi
Konsep TOD dari segi ekonomi dapat meningkatkan daya saing suatu kawasan, seiring dengan meningkatnya peluang investasi pada kawasan tersebut. TOD juga berperan dalam mengurangi biaya pergerakan yang dikeluarkan masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-harinya diluar kebutuhan transportasi.
Ciri Ciri Transit Oriented Development
- Kepadatan populasi yang tinggi, tersedia banyak hunian vertikal yang memanfaatkan lahan terbatas.
- Terdapat mixed used development yakni kawasan hunian berdampingan dengan kawasan bisnis dan perkantoran.
- Tersedia fasilitas pendukung lainnya meliputi pusat perbelanjaan, sarana kesehatan, pusat pendidikan, kawasan hiburan, fasilitas perbankan, dan sarana olahraga.
Contoh Proyek TOD di Indonesia
LRT Tebet
Berlokasi di The Premiere MTH, LRT Tebet terintegrasi langsung dengan LRT, Mass Rapid Transit (MRT), dan Kereta Rel Listrik (KRL). Pembangunan LRT ini mengusung konsep “balanced lifestyle,” yakni dilengkapi oleh perkantoran, apartemen, serta area komersial.
Kriteria TOD
Setelah memahami apa itu transit oriented development, manfaat, keunggulan, hingga contohnya, berikut adalah kriteria TOD yang wajib Anda ketahui.
- Kawasan TOD berada di sekitar lokasi pemberhentian angkutan umum yang dilewati angkutan umum massal seperti KRL/MRT/LRT/Busway.
- Bangunan yang terdapat di kawasan TOD lebih tinggi dibanding kawasan lain agar kegiatan terpusat di kawasan TOD karena ada penambahan kepadatan yang signifikan.
- Satu kawasan TOD harus bersifat multifungsi, seperti hunian, pusat perbelanjaan dan perkantoran.
- Kawasan TOD harus memiliki fasilitas pejalan kaki dan sepeda yang baik serta konektivitas yang baik.
- Kawasan TOD harus membatasi ketersediaan fasilitas kendaraan pribadi.
Miliki Hunian Modern Bersama Kota Jababeka
A city for your world, Kota Jababeka adalah kota mandiri yang terletak 40 menit dari pusat kota Jakarta dan menjadi pusat perekonomian Indonesia. Kota Jababeka hadir sebagai solusi destinasi hunian, bisnis, dan investasi terbaik di koridor Timur Jakarta.
Kota Jababeka memiliki luas 5600 HA dan telah menjadi tempat berbisnis bagi lebih dari 2000 perusahaan nasional dan multinasional. Yakni berasal dari 30 negara dengan jumlah pekerja mencapai satu juta jiwa serta jumlah populasi mencapai lebih dari 1,2 juta jiwa.
Kota Jababeka terus berkembang pesat dengan berbagai pengembangan di dalamnya. Mulai dari kawasan hunian asri dan kawasan komersial strategis, serta didukung dengan fasilitas lengkap kelas dunia.
Fasilitas tersebut seperti lapangan Golf Internasional, pusat pendidikan bertaraf internasional, pusat kesehatan bertaraf nasional, serta pusat perbelanjaan premium. Jika Anda tinggal di Kota Jababeka, Anda juga akan dikelilingi oleh berbagai kemudahan.
Misalnya shopping center, education center, health center, hotel, sport center, transportation, lifestyle center, dan convention hall. Kota Jababeka merupakan satu-satunya kawasan yang memiliki aksesibilitas termudah dan konektivitas tak terbatas, dengan dukungan infrastruktur modern terlengkap. Mulai dari tiga akses pintu tol , LRT, MRT, commuter line, feeder bus, hingga high speed train.
Dengan perencanaan tata kota yang komprehensif serta tata kelola kota yang profesional, Kota Jababeka menjamin kenyamanan hunian dan kelancaran bisnis. Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut? Anda bisa mendapatkan informasi terbaru mengenai produk-produk Jababeka Residence, mulai dari rumah, ruko, apartemen hingga business loft dengan harga terjangkau di website ini.
Baca juga: Ini Dia 5 Keuntungan Memilih Tinggal di Hunian TOD